Buwono I.
Perjuangan Heroik Pangeran Diponegoro Melawan Belanda
Alasan lain adalah karena Pangeran juga tidak suka akan campur tangan
dari orang Belanda. Sebab pada saat itu orang Belanda mempunyai campur
tangan yang besar pada keraton-keraton di Indonesia. Apalagi
ketika Pangeran Diponegoro mengetahui bahwa orang Belanda berniat akan
menggusur pemakaman para leluhurnya dan berniat akan membangun jalan
raya, sikap orang Belanda yang seenaknya dan tidak memikirkan atau
menghargai tradisi masyarakat menjadikan Pangeran Diponegoro sangat
murka dan sangat membenci orang Belanda.
Ditambah lagi dengan pembayaran pajak yang sangat mahal terhadap
masyarakat membuat Pangeran Diponegoro geram dan ingin meluncurkan
senjata. Saat itulah perang dimulai perang besar besaran yang tercatat
sebagai perang berat bagi Orang Belanda terjadi pada tanggal 30 Juni 1825. Dan perang ini berlangsung selama 5 tahun.
Belanda pun berhasil menguasai Desa Tegalrejo tetapi Pangeran Diponegoro
tidak menyerah beliau tetap berjuang dengan semangatnya karena beliau
ingin membebaskan masyarakat dari siksaan para Belanda. Karena orang
Belanda selalu mengintai Pangeran Diponegoro, beliau memilih hidup
berpindah pindah mencari amannya. Oleh sebab itu Belanda menjadi sulit
untuk menangkap Pangeran Diponegoro, Belanda pun tidak kehabisan akal,
mereka menyiapkan beberapa taktik Benteng Stelsel untuk mengawasi gerak-gerik Pangeran Diponegoro.
Salah satu cara Belanda adalah dengan mengundang Pangeran Diponegoro
berunding di wilayah Megelang yaitu pada tanggal 28 Maret 1830. Dari
undangan berunding tersebut Belanda berhasil untuk menangkap Pangeran Diponegoro. Beliau disekap dan dibuang ke Manado
kemudian karena suatu hal, Belanda memindah Pangeran Diponegoro ke
Makassar dan disekap di sana selama beberapa waktu. akhirnya Pangeran
Diponegoro mangkat di Benteng Rotterdam, Makassar pada tanggal 8 Januari 1855.
Selama Belanda berperang dengan Pangeran Diponegoro,
Belanda mengalami kerugian yang lumayan banyak yaitu kehilangan 15.000
Tentara dan 20 juta Golden. Belanda memikirkan cara yang tepat agar
tidak lagi kehilangan anak buahnya. Akhirnya pangeran pun tertangkap
juga pada tahun 1830.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.