Thursday, 3 December 2015

Biografi Pangeran Diponegoro Lengkap Semua ada

- Pangeran Diponegoro atau  yang mempunyai nama asli Raden Mas Ontowiryo adalah salah satu keturunan dari Sultan Hamengku Buwono III. Pangeran Diponegoro lahir di Yogyakarta, 11 November  1785. Beliau adalah tokoh yang mempunyai jiwa berjuang yang sangat tinggi sehingga beliau termasuk orang yang berhak mempunyai gelar Pahlawan Nasional.  Dulu, Pangeran Diponegoro diminta Sultan untuk menjadi Raja di kerajaannya akan tetapi  Pangeran Diponegoro memilih menolak tawaran  dan lebih memilih meninggalkan Keraton. Alasan Pangeran Diponegoro tidak menerima perintah dari Sultan adalah karena beliau lebih tertarik hidup bermasyarakat dan hidup beragama, sehingga beliau memilih hidup di Desa Tegalrejo yaitu Desa dari Nenek Buyutnya yang bernama Ratu Ageng Tegalrejo beliau adalah permaisuri dari Hamengku
Buwono I.
Biografi Pangeran Diponegoro Sang Pahlawan Nasional

Perjuangan Heroik Pangeran Diponegoro Melawan Belanda



Alasan lain adalah karena Pangeran juga tidak suka akan campur tangan dari orang Belanda. Sebab pada saat itu orang Belanda mempunyai campur tangan yang besar pada keraton-keraton di Indonesia. Apalagi ketika Pangeran Diponegoro mengetahui bahwa orang Belanda berniat akan menggusur pemakaman para leluhurnya dan berniat akan membangun jalan raya, sikap orang Belanda yang seenaknya dan tidak memikirkan atau menghargai tradisi masyarakat menjadikan Pangeran Diponegoro sangat murka dan sangat membenci orang Belanda. Ditambah lagi dengan pembayaran pajak yang sangat mahal terhadap masyarakat membuat Pangeran Diponegoro geram dan ingin meluncurkan senjata. Saat itulah perang  dimulai perang besar besaran yang  tercatat sebagai perang berat bagi Orang Belanda terjadi pada tanggal 30 Juni 1825. Dan perang ini berlangsung selama 5 tahun.
Belanda pun berhasil menguasai Desa Tegalrejo tetapi Pangeran Diponegoro tidak menyerah beliau tetap berjuang dengan semangatnya karena beliau ingin membebaskan masyarakat dari siksaan para Belanda. Karena orang Belanda selalu mengintai Pangeran Diponegoro, beliau memilih hidup berpindah pindah mencari amannya. Oleh sebab itu Belanda menjadi sulit untuk menangkap Pangeran Diponegoro, Belanda pun tidak kehabisan akal, mereka menyiapkan beberapa taktik Benteng Stelsel untuk mengawasi gerak-gerik Pangeran Diponegoro.
Salah satu cara Belanda adalah dengan mengundang Pangeran Diponegoro berunding di wilayah Megelang  yaitu pada tanggal 28 Maret 1830. Dari undangan berunding  tersebut Belanda berhasil untuk menangkap Pangeran Diponegoro. Beliau disekap dan dibuang ke Manado kemudian karena suatu hal, Belanda memindah Pangeran Diponegoro ke Makassar dan disekap di sana selama beberapa waktu. akhirnya Pangeran Diponegoro mangkat di Benteng Rotterdam, Makassar pada tanggal 8 Januari 1855.
Selama Belanda berperang dengan Pangeran Diponegoro, Belanda mengalami kerugian yang lumayan banyak yaitu kehilangan 15.000 Tentara dan 20 juta Golden. Belanda memikirkan cara yang tepat agar tidak lagi kehilangan anak buahnya.  Akhirnya pangeran pun tertangkap juga pada tahun 1830.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.